1. Sales Organizations and Distribution Channels

Sales organization bertanggung jawab atas penjualan. Company code dapat dihubungkan ke beberapa sales organization. Setiap sales organization dapat menggunakan distribution channel yang berbeda untuk menjual barang. Prinsipnya, distribution channel dapat juga digunakan oleh dua sales organization yang berbeda. Kombinasi dari sales organization dan distribution channel disebut juga dengan distribution chain. Distribution chain menjual barang dari plant. Division (divisi) merepresentasikan lini produk inti dari suatu organisasi. Divisi di-assign ke distribution chain. Kombinasi dari distribution chain dan divisi disebut dengan sales area. Perjanjian spesifik dengan pelanggan, mengenai partial delivery (pengiriman terpisah) atau terms of payment (aturan pembayaran), sebagai contoh, dapat dibuat untuk setiap sales area.

 

  1. Sales Area Data in the Customer Master Record

Sales area (kombinasi dari sales organization, distribution channel, dan divisi) harus mendefinisikan sales area-specific setting (pengaturan spesifik untuk sales area) untuk seorang pelanggan sebelum dapat memulai bisnis dengan pelanggan tersebut. Pengaturan tersebut dapat berupa kondisi khusus dan aturan pembayaran yang telah disepakati pelanggan dengan sales area.

 

  1. Sales Prosess

Sales order merupakan dasar dari proses penjualan. Ketika pelanggan telah memesan, sebuah sales order harus dibuat pada awal proses. Sales order dibuat pada tingkat distribution chain. Item yang dipesan dapat dari divisi yang berbeda. Sales order merupakan dokumen di dalam Sales Order Management dan tidak menyebabkan posting apapun di dalam Financial Accounting. Ketika sales order telah dimasukkan, sistem menjalankan availability check untuk tanggal pengiriman yang diminta.

Pada hari shipping, dokumen outbound delivery dibuat. Penagihan untuk pengiriman dapat dilakukan hanya pada saat barang telah dibawa keluar dari gudang dan telah di-post sebagai goods issue. Hal ini merupakan langkah yang terpisah di dalam proses pengiriman.

Fungsi warehouse management digunakan untuk picking. Sebuah transfer order harus dibuat, yang lalu akan menghasilkan pick order. Barang yang dipesan dibawa dari gudang dan disiapkan untuk pengiriman.

Barang yang akan dikirim di-post sebagai goods issue. Dokumen goods issue dibuat di Materials Management, dan sebuah dokumen akuntansi dibuat di Financial Accounting sehingga goods issue tersebut di-post ke G/L account yang benar. Dokumen akuntansi tersebut mendebitkan cost of goods sold (biaya penjualan barang) dan mengkreditkan inventory (persediaan).

Langkah terakhir di proses penjualan adalah billing (penagihan). Dokumen tagihan dibuat di Sales Order Management, dan tagihan yang dicetak dikirim ke pelanggan. Pada waktu yang sama, sebuah dokumen dibuat di Financial Accounting sehingga piutang dan pendapatan dapat di-post ke akun yang benar.

Document flow merupakan alat yang memungkinkan kita untuk melihat dokumen-dokumen yang berhubungan di dalam proses penjualan